Museum History of Java merupakan pusat edukasi sejarah berbasis teknologi kekinian. Sejak berdiri pada 2018 silam koleksi Museum ini telah berkisah tentang peradaban di Pulau Jawa. Dimulai dari narasi film terbentuknya Pulau Jawa hingga purbakala. Periode tersebut berlanjut pada zaman kerajaan Hindu-Buddha terbesar. Sampai pada dekade penyebaran Islam di penjuru tanah Jawa.
Beragam benda warisan budaya Di Museum History Of Java tersimpan untuk dilestarikan. Koleksi benda tersebut dituturkan sejak zaman migrasi Austronesia, Mataram Kuno, Majapahit, Kerajaan Islam di Penjuru Jawa, dan puncaknya Mataram Islam. Termasuk diantaranya warisan budaya Keraton Surakarta hingga Yogyakarta.
Suatu prioritas bagi History of Java untuk mengusung sejarah Kota Yogyakarta dalam setiap ruang koleksi. Sejarah berdirinya kerajaan Mataram Islam tidak luput menjadi sumber edukasi bagi generasi millennial. Secara khusus dengan konsep sumbu filosofi sebagai filosofi hidup masyarakat Jogja. Kepemimpinan Pangeran Mangkubumi atau Sri Sultan Hamengku Buwono I telah menjadi tonggak berdirinya Kota Yogyakarta hingga kini.
Salah satu teknologi untuk membawa ikon kerajaan Islam ke dunia nyata disebut Augmented Reality (AR). Aplikasi “History of Java AR” tersebut dapat diunduh melalui Google Play Store. Pengunjung bisa berfoto secara 3D dengan sosok Sultan Agung, Kitab Al’Quran jaman Walisongo, Masjid Agung Demak, serta berbagai bentuk virtual yang sangat menarik.